Ketika serangan jerawat mulai datang, banyak orang yang gemas-gemas manja tidak bisa menahan keinginan yang menggebu-gebu untuk mencubit dan memencet jerawat dengan penuh kasih sayang. Harapanya sih, biasanya supaya bisa masuk lagi atau pecah sekalian biar cepat hilang. Tapi apakah memencet jerawat itu menguntungkan atau malah merugikan? Kenapa ya kok kita suka memencet jerawat?
Saya rasa sangat banyak orang yang sadar dan sudah melek informasi, kalau memencet jerawat hanya akan membuatnya lebih parah dan bisa membuat luka pada kulit. Tapi eh tapi, perasaan cinta yang membuat orang ingin mengelus dan mencubit jerawat kadang mengalahkan rasionalitas anti memencet jerawat. Nah, jawaban dari rasa cinta dan sayang yang kadang bocor inilah yang kemudian diberikan oleh ahli dermatologi Richard Fried, M.D., Ph.D. Dari gelar yang merepotkan untuk ditulis seperti itu, kita bisa melihat keseriusan dan kualifikasinya.
Richard Fried menjelaskan bahwa dia super duper yakin sekali kalau tidak ada orang yang terbebas dari perihal pencet-memencet jerawat, andaikan ada yang mengaku-ngaku tidak pernah maka ada dua kemungkinan. Entah orang itu adalah seorang pembohong ataupun dia adalah orang yang sangat suci. Sehingga terbebas dari keinginan yang sangat alamiah tadi.Kenapa disebut alamiah? Permasalahan ini sebetulnya bisa di observasi ketika melihat perilaku manusia maupun hewan, kali ini saya akan mengajak anda melihat kedalam kasus hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.Ketika anjing dan kucing merasakan ada hal-hal yang seharusnya tidak menempel di tubuh mereka seperti kotoran, ataupun kutu dan benjolan gatal. Mereka akan berusaha menjilat, menggaruk ataupun menggigit benda asing tadi. Begitu juga dengan manusia, karena Richard Fried percaya bahwa manusia memiliki kesadaran yang serupa. Dengan berusaha mengeluarkan apapun yang dirasakan asing dan tidak menimbulkan rasa nyaman bagi tubuh.
Jadi, apakah memencet jerawat itu boleh?
Richard Fried mengatakan bahwa selalu ada resiko yang tidak baik, apabila seseorang memencet jerawat yang suka datang tak diundang. Memencet jerawat bisa merusak lapisan kulit yang ada di sekitarnya, sehingga menimbulkan bekas luka. Dia pun memahami kalau setiap orang pasti ingin dirinya tampak sebaik mungkin dan tidak ingin direcoki oleh hal-hal sepele tapi menyebalkan seperti jerawat.
Dia pun memberikan contoh tentang blackheads, jerawat yang sudah berubah warna menjadi hitam. Karena jerawat ini paling menonjol alias paling kelihatan, maka sangat rentan untuk dipencet-pencet. Wajar saja, karena yang ketempelan jerawat ini pasti tidak begitu suka ada bintik menghitam di wajahnya.
Ada saran untuk yang bermasalah dengan jerawat?
Yang saya tangkap dari Richard Fried untuk mengatasi jerawat adalah, untuk berkonsultasi dengan ahli kulit mengenai masalah ini dan jangan usil untuk memencet jerawat. Selain itu, belajarlah menerima bahwa manusia itu tidaklah sempurna. Ketika kita menghadap ke cermin, seringlah fokus pada hal-hal yang membuat kita merasa bersyukur. Karena kalau kita terus berkonsetrasi pada kekurangan kita, maka hal ini tidak akan pernah selesai.
Seringkali kita merasa takut mendapat cap tidak cantik, tidak ganteng, tidak sempurna dan hal yang tidak-tidak lainya. Richard Fried juga menambahkan bahwa ketidaksempurnaan fisik tidak akan menghalangi seseorang untuk bekerja dan berkarya, berapa banyak orang yang berjerawat tetap bisa bekerja?
Jadi, saran dari admin situs Laptop Wanita untuk anda. Hal semacam ini lebih baik jangan membuat anda sampai harus mimpi buruk seperti yang dialami Tony Stark di film Iron Man 3. Kalau dia mimpi buruk harus melawan alien, maka saya tidak yakin anda harus mimpi buruk memakai armor canggih dan terbang untuk melawan jerawat yang akan menghancurkan kota. Karena keadaanya tidak separah itu, anda cukup meminta fatwa haram memencet jerawat dari suami, pacar maupun teman saja. Hehehe.
Baiklah sampai segini saja artikel ini, jangan lupa untuk di share juga ya. Saya akan sangat senang sekali kalau ada yang membagikan artikel ini, karena itu tandanya saya semakin populer. Haha!
Dikutip secara bebas dari rubrik Health - About com
Komentar
Posting Komentar